Senyummu bagai mentari
Yang tak pernah redup di setiap pagiku
Raut wajahmu bagai mata air
Yang tak pernah surut dalam setiap musim di dadaku
Di saat aku tersadar..........
Ternyata kau hanya bisa kupandang...
Dan ku puja-puja dari kejauhan
Akankah aku bisa....???
Memandang dan menggapaimu di kenyataan
Mungkin aku hanya bisa bermimpi di siang hari
Namun inilah mimpi terindahku......
3 komentar:
Siapa, Na? Aku yakz? Haha..
Hmm..bilang saja, Na. Ungkapkan agar dia tau, tak harus lewat kata, mungkin lewat bunga, cokelat, es alpukat, atooo uang aja! Wekekeke! Opo tow iki? ;p
uhuk uhuk, hrrrggggg, huatjinggg!
*nunut flu*
gak kok bun.... ini puisi diksih dari orang..cuman aq gak tau sapa yang ngirim
Posting Komentar